JURNALISME ONLINE– Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi 27 Juni 2022, pukul 09.09 WIB. Rupiah menguat sebesar 31 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.816 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.847 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp14.846 per dolar AS. Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini akan menguat. Hal itu disebabkan oleh sentimen positif pasar terhadap aset berisiko pagi ini.
“Indeks saham Asia terlihat bergerak positif pagi ini mengikuti pergerakan positif indeks saham Eropa dan AS di akhir pekan kemarin,” ujar Ariston, Senin 27 Juni 2022.
Melalui hal itu Ariston mengatakan, pasar mungkin melihat bahwa kebijakan bank sentral dunia untuk menaikan suku bunga acuan mampu mengendalikan inflasi. Di tengah penurunan harga-harga komoditi belakangan ini.
“Jadi kekhawatiran pasar terhadap inflasi mereda. Tapi di sisi lain, sikap the Fed yang masih akan menaikan suku bunga acuannya masih bisa memicu penguatan dolar AS kembali terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah,” jelasnya.
Ariston menjelaskan, mendekati akhir Juli ini the Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi 2,25 persen – 2,250 persen. “The Fed diperkirakan akan menaikan suku bunga hingga 3 persen, hingga akhir tahun. Bank Sentral AS berkomitmen untuk menurunkan angka inflasi AS dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif,” terangnya.
Sementara dari dalam negeri Ariston mengungkapkan, tekanan inflasi yang mulai merangkak naik dimungkinkan dapat menjadi penekanan terhadap rupiah. Dengan itu inflasi akan melambatkan pertumbuhan ekonomi. Adapun potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini ada di arah Rp14.800. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp14.860.
Sumber : VIVA