Palembang, jurnalisme online – Dalam Kegiatan Pembukaan Pelatihan Usaha Mikro Berbasis Kompetensi Di Bidang Ekspor Yang Di Buka Oleh Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Selatan Ir.H. Amiruddin,MSI.,Dan Di Hadiri Kabid Standarisasi Kompetensi SDM Usaha Mikro Kemenkop Bambang Tanoto,MM Di Hotel Beston Palembang, Selasa (19-7-2022)
Pada saat awak media mewawancarai Drs.Bambang Tanoto,MM selaku Kabid Standarisasi Kompetensi SDM Usaha Mikro Kemenkop mengatakan,
dengan pelatihan bagi pelaku usaha di bidang ekspor, sebagaimana kita ketahui tadi UMKM itu jumlahnya cukup besar, kemudian kontribusi UMKM 15 persen, target kedepan kita harapkan ekspor itu meningkat.
Lalu di dalam kaitan hal ini pelaku usaha mikro,tetapi mikro yang di maksud yang sudah mulai tumbuh mendekati kekecilan, karena Usaha mikro itu maksimal modalnya 1 milyar omzetnya 2 milyar per tahun.” katanya.
Harapan kedepannya
Mereka-mereka ini melalui pelatihan ini sudah tau bagaimana mencari pasar ekspor,karena mereka ini mepunyai prodak-prodak dan bagaimana mengurus pasar ekspor, bagaimana mengurus dokumen ekspornya, begitu kemudian juga bagaimana kemudian terkait dengan pemahaman bahkan sampai menentukan harga ekspornya seperti apa mereka diajarkan di sini, minimal mereka meskipun skalanya itu kemudian bisa bergabung sesama pelaku-pelaku usaha mikro lainnya, atau mereka bisa juga membentuk koperasikan operasi kemudian mereka bisa sama-sama melakukan minimal mereka paham bagaimana mengurus bagaimana mereka melakukan aktivitas ekspor itu seperti apa, selama ini barangkali mereka tidak paham dan harganya ditentukan oleh eksportir,” ujarnya.
Dan mudah-mudahan melalui pelatihan ini berbasis kompetensi yang merujuk pada standar kompetensi kerja bangsa Indonesia jadi mereka paham standar untuk melakukan ekspor,” pungkasnya.
Jumlah peserta yang hadir hari ini sebanyak 30 orang, karena memang kita sangat terbatas sekali kalau jumlahnya terlalu banyak itu nanti mereka tidak fokus, jadi 30 orang itu mereka akan relatif dan fokus terutama mereka bagaimana mencari alasan eksportir harus membuka laptop dengan laptop ya nanti dia akan diajarkanku caranya,” tutupnya. (Adi)