Palembang, jurnalisme.online – Sosialisasi Pementan 03 Tahun 2022 Tentang Peremajaan Kelapa Sawit Perkebunan Yang Di Hadiri Oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir.Agus Darwa M.Si Di Hotel Beston Palembang, Rabu (20-07-2022).
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa M.Si dalam sambutannya mengajak para peserta sosialisasi mengucapkan rasa syukur atas nikmat NYA karena bisa mengikuti kegiatan sosialiasasi, mendapatkan ilmu dan bekal dari kegiatan ini, dan bisa bersilaturahmi satu sama lain dan bertukar informasi.
Kalau bicara tentang dunia kelapa sawit, asal mula kelapa sawit di bawah ke Indonesia oleh belanda hanya 3 batang di kebun raya bogor. Kemudian di kembangkan lagi di perbatasan bali-papua 7 batang, di kembangkan oleh London Medan atau sekarang dikenal dengan nama perusahaan London Sumatera,”ujarnya
Kelapa Sawit terus dikembangkan sampai ke seluruh pelosok Negeri, tetapi belum banyak yang melirik karena kelapa sawit nanamnya repot, rakus pupuk, hargany di tahun 1980-1990 400 rupiah CPO hanya 1.600 rupiah.,” katanya.
Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang perkebunan, Ir Suez Amir mengatakan, Ini salah satu bentuk pemberian penjelasan kita dengan para pendahulunya mengenai Permentan no 03 Tahun 2022 mengenai peremajaan sawit rakyat, supaya para kemendikbud tahu bahwa ada aturan-aturan baru yang dibuat pemerintah dalam rangka mengantisipasi ISPO (Indonesian Sawit Palm Oil).
Kalau ISPO sudah berlaku mulai dari benih sampai dengan produk turunannya, kalau tidak menurut standar ISO nggak dibeli orang, nggak berlaku. Ini tujuan sosialisasi Permentan nomor 03 tahun 2022,”pungkasnya.
Mengenai peremajaan sawit rakyat yang dalam pengertiannya kita perlu memberi tau kepada seluruh Insan perkebunan, saya selaku staff khusus Gubernur bidang perkebunan TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan) bidang perkebunan merasa perlu untuk memotret keadaan perkebunan di Sumatera Selatan. 1,2 juta hektar kebun sawit di pulau Sumatera. di pulau sumatera kita nomor 3 setelah Sumatera Utara, Riau, baru Sumatera Selatan.
Bapak Gubernur sangat intensif kepada petani Swadaya pemilik lahan rakyat, kalau yang besar itukan koperasi plasma. koperasi yang tanggung jawabnya, diluar itu yang sangat berdampak kemarin dengan harga sawit,”ujarnya.
Lanjut Suez Amir menuturkan, Sekarang yang diterima hanya 800 perak, dibawa ke PKS nggak diterima. Dampaknya sangat besar, mereka yang sangat menjerit. ini yang sekarang menjadi perhatian pak gubernur intens kepada petani kelompok, plasma kan koperasi dan mereka terhimpun dalam KUD. jadi permentan 03 tahun 2002 mengenai sawit rakyat juga termasuk petani swadaya.
Belum lagi sekarang pupuk mahal, pemerintah mencarikan solusinya dengan memberikan subsidi harga pupuk. Direktur pusri juga sudah ngomong masalah itu, pusri sudah mulai main pupuk di perkebunan,”tuturnya.
Dan Kegiatan sosialisasi hari ini di hadiri seluruh kabupaten Sumsel, kalau soal teknis sosialisasi dinas perkebunan yang menjelaskan, saya bagian strategi dan kebijakannya,”tuturnya. (Adi)