Mengenai buruknya system layanan kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Jati Rahayu pondok Melati kota Bekasi menuai banyak sorotan di medsos Facebook. Tak tunggu lama, beragam komentar pun mulai terlontar ke publik menanggapi berita tersebut.
Ketua Jajaka Nusantara DPC Pondok Melati Subur hermawan menjembatani jangan sampai terjadi aksi unjuk rasa di puskesmas Jati Rahayu karena hal adalah pelayanan publik perihal tulisan tersebut agar tidak terjadi pengerahan massa kepuskesmas jati Rahayu.
Pasalnya masyarakat mengaku geram setelah mendengar informasi terkait sikap petugas Puskesmas polly gigi yang enggan melayani seorang tokoh ulama khos dan juga seorang pimpinan hudal islam dua sangat jelas itu merupakan sikap tak pantas yang semestinya tidak dilakukan oleh petugas kesehatan yang melanggar kode etik seorang dokter gigi yang berbunyi. ” 1.Saya, akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan,
2. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi Dokter Gigi,
3. Saya, akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter gigi.
Karena kalau dilihat apapun kondisinya, jika itu menyangkut urusan kemanusiaan maka seharusnya dokter puskesmas harus memprioritaskan pelayanan publik. Bukan sebaliknya, birokrasi yang dikedepankan dalam hal harus mempertanyakan kartu ini itu yang jelas warga tersebut adalah warga kota bekasi.
Berbekal tulisan surat terbuka KH.Abdul rouf akhirnya mendapat dukungan masyarakat luas berikut ini tulisannya.
“#SURAT TERBUKA
Saya tinggal di Kp. RAWA BACANG JATI RAHAYU. Mungkin ini kesalahan saya tidak punya kartu BPJS, ketika anak saya sakit gigi datanglah ke PUSKESMAS yang dekat sekali dari rumah saya. Ketika sudah antri lama dr. Gigi langsung mengusir anak dan istri saya. Begitu teganya, dimana HATI NURANI ANDA! Padahal puskesmas ada karena pajak Rakyat. Semoga Allah balas dokter gigi itu jika suatu saat ada urusan Allah PERSULIT URUSANNYA.
SESUNGGUHNYA JANJI ALLAH ITU BENAR. ”
Dengan tulisan di medsos Facebook ternyata ada yang pernah mengalami kejadian serupa tidak menyenangkan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas jati Rahayu bukan hanya pada KH.Abdul rouf saja.
Berikut kronologi kekejadian pelayanan buruk di puskesmas Jati Rahayu pondok Melati kota Bekasi
Pada hari Rabu 18 Mei 2022, putra KH. Abdul rouf yang bernama Muhammad Zadil Hum (9 tahun) didampingi oleh Ibunya Hj. Lia Maulidia yang ingin mencabut Gigi putranya di Puskesmas Jatirahayu, namun merasa ditolak atau diusir oleh pihak Puskesmas Jatirahayu tanpa alasan yang dimengerti oleh pihak keluarga.
Pada mediasi tersebut turut dihadiri oleh lurah Jati Rahayu H.Ferri prihadi,drg.Ully (dokter gigi puskesmas, Aiptu Mintra bhabinkamtibmas,Serda Yudho Babinsa,Abdul rohim ketua DPD Jajaka Kota Bekasi,Ustadz H.Nias Imron tokoh agama Pondok Melati,Ketua Forkabi Pondok Melati jamal.
Terkait perihal keluarga H. Abdul rouf dr. Riris (Kepala Puskesmas Jatirahayu) menyampaikan permohonan Maaf bahwa pelayanannya yang belum sempurna dan akan meningkatkan pelayanan lebih humanis.
Melihat ikhwal tersebut imbas dari gencarnya fenomena rasionalisasi menimbulkan gejala birokratisasi Dalam dunia kesehatan menjadikan urusan administrasi menempati urutan pertama daripada urusan pelayanan medis untuk keselamatan pasien dalam hal ini puskesmas Jati rahayu yang diutamakan adalah perkara administrasinya.
Semoga kedepannya kejadian tersebut tidak dapat terjadi lagi pada pelayanan puskesmas lain dan menjadi pelajaran bagi kita semua.
YB